Polda Kalbar Gelar Silaturahmi Dan Diskusi Untuk Demokrasi Inklusif, Polres Ketapang Hadir Melalui Zoom Meeting

Polda Kalbar Gelar Silaturahmi Dan Diskusi Untuk Demokrasi Inklusif, Polres Ketapang Hadir Melalui Zoom Meeting

Spread the love

KETAPANG POLDA KALBARMEDIA  TNI POLRI. COM

Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat menggelar acara silaturahmi dan diskusi yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat di Masjid An Nur Komplek Mapolda Kalbar. Acara yang mengusung tema ” Membangun Demokrasi Yang Inklusif Dan Berkeadilan Demi Terciptanya Harmonisasi Kehidupan Di Bumi Khatulistiwa,” ini juga diikuti Polres jajaran termasuk Polres Ketapang yang mengikuti melalui siaran online zoom meeting di Aula Mapolres Ketapang, Jumat (19/09/2025) Pukul 08.00 Wib.

Pada kesempatan yang sama Kapolres Ketapang AKBP Muhammad Harris, S.H., S.I.K., M.I.K., juga mengikuti kegiatan tersebut secara langsung di Masjid An Nur Polda Kalbar bersama Kapolda Kalbar dan jajaran pejabat utama Polda Kalbar. Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto, S.I.K., M.H., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran serta seluruh pihak dalam menjaga stabilitas dan kerukunan. Ia menyatakan bahwa demokrasi bukan hanya tentang perbedaan pendapat, tetapi juga tentang bagaimana perbedaan itu bisa saling menghargai demi kepentingan bersama.

“ Demokrasi yang inklusif berarti semua suara didengar, tanpa memandang latar belakang. Sementara demokrasi yang berkeadilan memastikan setiap warga negara mendapatkan haknya secara proporsional dalam menyampaikan pendapat. Mari bersama ciptakan kondisi demokrasi yang aman tertib lancar dan sehat, Kita ciptakan rasa aman dan damai di kalbar serta mari kita menjadi mitra yang baik. Kepentingan yang aman dan damai adalah tujuan kita bersama ” papar Kapolda Kalbar.

Di Polres Ketapang sendiri, siaran online diskusi yang berlangsung hangat ini dihadiri oleh Wakapolres Ketapang Kompol Frits Orlando Siagian, S.I.K., M.H., pejabat utama Polres Ketapang, perwakilan forkopimda Ketapang, perwakilan Kodim 1203 Ketapang, tokoh agama, tokoh adat, perwakilan organisasi kepemudaan, mahasiswa, serta awak media.

Dalam sesi diskusi, beberapa perwakilan masyarakat dan mahasiswa menyampaikan pandangan mereka terkait kebebasan menyampaikan pendapat dimuka umum. Sementara itu, perwakilan tokoh masyarakat dan tokoh agama menekankan perlunya edukasi secara baik dalam menangani isu berita hoaks yang berpotensi memecah belah persatuan. Kegiatan Diskusi pun ditutup dengan sesi photo bersama para peserta diskusi.

Editor : Nursiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *