Kuningan,mediatnipolri.com(25-01-2025)
Dalam sepekan terakhir, Desa Kertayuga, Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menghadapi dua bencana alam yang mengganggu aktivitas warga. Minggu sebelumnya, sebuah pohon besar berusia sekitar 100 tahun tumbang dan menutup jalan utama menuju desa. Semalam,Jumat (24-01-2025) pukul 20.30 WIB, longsor kembali terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyampaikan bahwa hujan mulai turun sejak sore hari dan intensitasnya semakin meningkat pada malam hari. Akibatnya, tanah di tebing yang ditumbuhi banyak pohon bambu longsor, menutup akses jalan menuju Desa Kertayuga. Sekitar pukul 08.30 WIB, sejumlah pemuda desa melaporkan kejadian ini. Informasi tersebut kemudian diumumkan melalui pengeras suara masjid untuk menggerakkan masyarakat.
Pada pagi harinya, warga Desa Kertayuga secara gotong royong bergerak cepat membersihkan material longsor yang menutupi jalan, termasuk bambu-bambu yang terbawa longsor. Berkat kerja sama yang solid, akses jalan berhasil dibuka kembali dalam waktu singkat.
Namun, warga mengeluhkan kondisi jalan yang licin akibat sisa material tanah merah yang masih berserakan di lokasi. Beberapa warga bahkan terjatuh dari kendaraan akibat jalan yang licin setelah hujan.
Masyarakat Desa Kertayuga berharap Pemerintah Kabupaten Kuningan memberikan perhatian lebih terhadap infrastruktur desa karena jalan penghubung tersebut adalah jalan kabupaten, terutama jalan akses dari Desa Windusari menuju Desa Kertayuga. Jalan tersebut sering tergenang air karena permukaannya tidak rata dan belum diperbaiki dengan baik. Perbaikan ini dianggap penting untuk mencegah bencana serupa di masa depan sekaligus memudahkan mobilitas warga.
Dengan adanya bencana yang terjadi secara berturut-turut, masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang sering terjadi belakangan ini. Selain itu, diperlukan langkah mitigasi bencana yang lebih baik agar dampak kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang.
(Red)