Negara Dijajah di Tanah Sendiri, Ketika Hakim Pun Tercemar Korupsi

Negara Dijajah di Tanah Sendiri, Ketika Hakim Pun Tercemar Korupsi

Spread the love

Situasi di negeri ini kian memprihatinkan. Ironisnya, bangsa yang merdeka kini seolah dijajah di tanah airnya sendiri. Bukan oleh penjajah asing, tetapi oleh praktik-praktik kotor dari dalam. Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah ketika para penegak hukum, yang seharusnya menjadi benteng terakhir keadilan, justru terlibat dalam kasus korupsi.

Ketika hakim—tokoh yang diberi mandat untuk menegakkan hukum dan keadilan—malah terjerat skandal korupsi, maka krisis kepercayaan publik pun tak terelakkan. Masyarakat bertanya-tanya, ke mana arah bangsa ini akan dibawa? Jika hukum bisa dibeli dan keadilan hanya untuk mereka yang punya kuasa, maka nasib negara ini benar-benar berada di ujung tanduk.

Sudah saatnya seluruh elemen bangsa bersatu untuk memperbaiki sistem dan menegakkan kembali nilai-nilai keadilan, sebelum semuanya terlambat.

Keserakahan Penguasa: Rakyat Jadi Korban

Di tengah berbagai krisis yang melanda, keserakahan manusia, terutama mereka yang berada di tampuk kekuasaan, menjadi luka yang terus menganga di negeri ini. Mereka yang seharusnya mengabdi pada rakyat justru sibuk memperkaya diri sendiri, tanpa peduli pada nasib masyarakat yang semakin terpuruk.

Rakyat kecil menjerit, namun suara mereka seakan tak terdengar di gedung-gedung kekuasaan. Kebijakan dibuat tanpa rasa empati, hukum ditegakkan dengan standar ganda, dan kesejahteraan hanya dinikmati oleh segelintir elite. Inilah potret suram ketika keserakahan mengalahkan kemanusiaan.

Negara tak akan runtuh karena musuh dari luar, tapi akan hancur jika yang di dalamnya terus mengabaikan suara nurani. Sudah saatnya nurani dihidupkan kembali, sebelum semuanya benar-benar terlambat.

Red.A.P

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *