Mediatnipolri.com Karawang, 23 April 2025 –
Harapan besar yang sempat menggelora dalam hati para pecinta seni budaya di Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, tampaknya harus berujung kekecewaan. Ketua Cabang Paguron Panca Rasa, Ki Rawing, mengungkapkan rasa kecewanya setelah janji bantuan dari anggota DPR RI, Verrel Bramasta, hingga kini belum terealisasi.
Janji tersebut disampaikan dalam agenda Sosialisasi 4 Pilar MPR/DPR RI yang digelar pada Selasa, 22 April 2025, di Aula DM Center, Kampung Pagadungan, Desa Purwasari. Acara yang dihadiri ratusan warga dan pengurus PGRI se-Kecamatan Purwasari ini menghadirkan Verrel Bramasta, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), daerah pemilihan Jawa Barat VII.
Dalam pemaparannya, Verrel yang duduk di Komisi X DPR RI—yang membidangi pendidikan, kebudayaan, olahraga, dan pariwisata—menyatakan komitmennya untuk mendukung kemajuan pendidikan dan pelestarian seni budaya di daerah. Salah satu yang menjadi sorotan adalah permintaan masyarakat atas penambahan sekolah negeri di Purwasari, mengingat hanya terdapat satu SMP Negeri yang dinilai belum mencukupi kebutuhan warga.
Pada sesi interaksi dengan masyarakat, Ki Rawing menyampaikan langsung aspirasi dari Paguron Panca Rasa terkait minimnya perhatian pemerintah terhadap seni budaya pencak silat, terutama yang berkembang di pelosok desa. Ia menekankan pentingnya dukungan fasilitas agar generasi muda dapat mengembangkan bakat dan berprestasi di tingkat nasional hingga internasional.
Menanggapi hal itu, Verrel dengan tegas menyatakan siap membantu. Ia berjanji akan memberikan seperangkat alat latihan seperti kendang, matras, dan perlengkapan lainnya untuk mendukung aktivitas Paguron Panca Rasa.
Namun, hingga berita ini diturunkan, bantuan tersebut belum juga diberikan. “Kami menunggu, karena beliau (Verrel Bramasta) menjanjikan bantuan itu akan diberikan langsung setelah acara selesai. Tapi nyatanya tidak ada realisasi. Kami merasa seperti diberi harapan palsu,” ujar Ki Rawing dengan nada kecewa.
Ia berharap agar janji tersebut tidak hanya menjadi formalitas belaka dalam agenda sosialisasi, namun benar-benar diwujudkan demi kemajuan seni budaya tradisional yang saat ini makin terpinggirkan.
Pihak Paguron Panca Rasa kini masih menanti komitmen nyata dari sang wakil rakyat. Seni budaya bukan sekadar warisan leluhur, tetapi juga fondasi karakter generasi penerus bangsa yang perlu dilestarikan dengan dukungan nyata, bukan hanya janji manis belaka.
(JJ)*