MediaTniPolri.com
Gudang Penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) Ilegal ini terbakar hebat hingga mengeluarkan asap hitam pekat membumbung tinggi dan menggemparkan warga sekitar.
Gudang penimbunan BBM Ilegal itu terbakar di belakang salah satu rumah warga dan di tengah pemukiman warga yang padat penduduk, yang tidak jauh dari jalan raya, Terlihat di TKP warga dan pemadam kebakaran berupaya untuk memadamkan api yang begitu besar.
Bahkan jeritan ibu-ibu terdengar bak ketakutan melihat kobaran api yang kian membesar, Ditambah dengan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi.
Dari hasil investigasi awak media di lapangan, Kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik pada mesin pompa minyak di dalam gudang tersebut.
Saat kejadian, Muslim Ansori (31), Yang merupakan penjaga gudang hendak mencabut colokan mesin pompa akibatnya muncul percikan api yang langsung menyambar dirigen berisi BBM memicu kebakaran hebat.
Selain itu awak media menanyakan Ketua RT setempat, Subroto (55) bersama warga sekitar langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran dan pihak kepolisian.
“Saya melihat asap hitam pekat yang membumbung tinggi dan api yang begitu besar, Kami langsung panik dan berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sebelum pemadam kebakaran tiba,” Ujarnya.
Subroto juga mengaku tidak mengetahui aktivitas gudang yang diduga menjadi tempat penimbunan BBM tersebut.
“Saya tidak menerima laporan aktivitas apa pun dari pemilik gudang, Baru tahu setelah kejadian dan petugas datang ke lokasi,” Katanya.
Warga sekita menyebut gudang tersebut diketahui ditempati oleh seseorang bernama Rianto, Sedangkan pengelola usahanya disebut bernama Saifudin atau sering di sebut warga sekitar dengan panggilan KAKA BENSIN.
Enam Unit mobil pemadam kebakaran dan dua unit ambulans dikerahkan ke lokasi kejadian, Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 10:30 WIB namun, Muslim Ansori mengalami luka bakar serius di bagian kaki,tangan, dan leher.
Ia segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis, Dari lokasi kejadian polisi mengamankan barang bukti berupa 24 dirigen kapasitas 25 liter yang diduga berisi BBM jenis pertalite oplosan, Serta satu unit mesin pompa minyak.
4 pilar
